Thursday, December 29, 2016

Kesalahan Pandangan Mengenai Sistem Kerja Konsultan Penelitian

Ada beberapa kesalahan pandangan mengenai fungsi konsultan Penelitian. Pertama, jika sudah dibantu maka tidak perlu belajar. Kenyataannya, tetap mahasiswa yang harus membangun kemampuan dalam presentasi, beragumentasi dan berlogika. Coba anda bayangkan bagaimana mahasiswa yang katanya dibantu konsultan tersebut seandainya tidak belajar kemudian harus menguasai tidak hanya isi namun seluruh wawasan yang terkait dengan tugas ilmiah tersebut. Bahkan kami, harus membuat peninjauan secara berkala mengenai kecukupan penguasaan tugas ilmiah. Perbedaannya adalah anda dapat secara lebih terarah serta memangkas kurva belajar. Anda akan tahu buku, jurnal ataupun referensi yang harus digunakan. Dari hal tersebut kemudian anda bisa mengembangkan kemampuan menyeluruh (wawasan) tugas ilmiah. Kami memberikan panduan mengenai penyusunan secara metodologis

Kedua, seringkali ketika kami menyampaikan hasil peninjauan secara berkala mengenai kecukupan penguasaan tugas ilmiah maka menganggap kami (para konsultan) men-judge mahasiswa adalah bodoh. Sebenarnya kami tidak pernah berurusan dengan “penyebutan” bodoh. Kami hanyalah teman tim yang memberikan penilaian se objektif mungkin. Tokh dalam peninjauan tersebut, kami juga memberikan solusi bagaimana untuk mengatasi kekurangan tersebut. Bukan hanya sekedar tudingan bukan.

Ketiga, lagi-lagi mengenai pengutipan referensi. Mungkin anda atau mahasiswa ketika menempuh semester awal Strata satu pasti sudah menerima materi bagaimana cara pengutipan. Hal sama kami lakukan. Bedakan antara plagiasi dan pengutipan